Saturday, 30 March 2013



BIOGRAFI HASRI AINUN HABIBIE
Hasri Ainun Habibie ata ulebih dikenal dengan Ainun Habibie memiliki nama asli Hasri Ainun Besari. Hasri Ainun Besari adalah nama dari bahasa Arab yang berarti seorang anak yang memiliki mata yang indah. Ainun merupakan anak ke-4 dari 8 bersaudara dari orang tua bernama H. Mohammad Besari. Ia dilahirkan di Semarang, Jawa Tengah pada tanggal 11 Agustus 1937.

Keluarga Ainun adalah keluarga yang mencitai ipendidikan. Salah satu orang yang paling penting salam mendorongnya untuk rajin belajar adalah ibunya. Ibu dari Hasri Ainun Habibie merupakan tokoh penting di balik kesuksesan putrinya dalam pendidikan.

Ia kuliah di FK UI dan memperoleh gelar dokter di FK UI pada tahun 1961. Ia juga pernah bekerja di RSCM Jakarta. Tempat tinggalnya saat itu di asrama belakang RSCM Jalan Kimia. Ia bekerja di rumah sakit itu hanya setahun, yakni sampai 1962. Setelah menikah dengan Habibie Ia harus melepas pekerjaannya sebagai dokter anak, dan ikut dengan suaminya ke Jerman untuk menyelesaikan pendidikan.

Ia menikah dengan B. J. Habibie yang juga teman bermain semasa kecil, pada tanggal 12 Mei 1962. Dari pernikahan ini, Ainun diberkahi 2 orang putra, Ilham Habibie dan Thareq Kemal Habibie, serta 6 orang cucu. Ainun dah Habibie memiliki perasaan cinta yang kuat satu sama lainnya. Mereka merasa memiliki ikatan yang sangant kuat seperti 'telepati' shingga mereka dapat mengerti dan mngetahui apa yang dibutuhkan satu sama lain.

Ainiun dinikahi oleh Habibiepada tanggal 26 Mei 1962. Mereka berbulan madu di 3 kota, Kaliurang, Yogyakarta, dilanjutkan ke Bali lalu diakhiri di Ujung Pandang, daerah asal B. J. Habibie.

Pada 23 Mei 2998 Ainun menjadi Ibu Negara setelah B. J. Habibie dilantik sebagai presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-3 menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri karena desakan masyarakat pada awal reformasi. Tidak lama memang, hanya setahun lebih sedikit, setelah Habibie tidak bersedia untuk mengikuti pemilihan kepemimpinan karen lapran pertanggungjawabannya ditolak olah DPR/MPR.

Ainun memiliki kepedulian yang besar terhadap beberapa yayasan seperti, Yayasan Beasiswa Orbit dan Bank Mata untuk penyantunan mata tunanetra. Ia juga mencatat segudang prestasti besar selama hidupnya. Atas sumbangsihnya tersebut, Ainun mendapatkan beberapa panghargaan tertinggi bintang mahaputra. Penghargaan tersebut diberikan oleh pemerintah sebagai penghargaan kepada warga yang dianggap memiliki peran besar terhadap negara. Antara lain Ia mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana, juga Mahaputera Utama pada 12 Agustus 1982 serta Bintang Mahaputra Adipradana pada 6 Agustus 2998. Untuk alasan ini pula Ainun dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.

Pada 24 Maret 2010, Hasri Ainun Habibie masuk ke rumah sakit Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikim Gro'hadern, Muunchen, Jerman. Ainun berada di bawah pengawasan direktur Rumah Sakit Prof. Dr. Grhard Steinbeck, yang juga spesialis penyakit jantung, Ia telah menjalani sembilan kali operasi dan empat kali dari sembilan operasi tersebut merupakan operasi utama. Sisanya merupakan operasi eksplorasi. Pukul 17.05 waktu Jerman, hari Sabtu tangga 22 Mei 2010, nyonya Ainun wafat dalam usia 72 tahun, setelah 45 tahun hidup bersama Habibi. Sebelum, Nyonya Ainun sempat beberapa kali mengalami kritis. Namun jiwanya tidak terselamatkan lagi.

Jenazah Hasri Ainun Habibie diberangkatkan tanggal 24 Mei 2010 dari Jerman dan tiba di Jakarta pada tanggal 25 Mei 2010 kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata hari itu juga.




Hal Yang Bisa Ditelagani:

  • Habibie adalah pekerja keras
  • Ainun adalah istri yang baik
  • Habibie tidak mudah menyerah
  • Ainun adalah wanita penurut
  • Habibie adalah pria yang setia
  • Aninun adalah isti yang penyayang
Kata-kata Menarik:

  • "Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu frekuensi, bagaimana?"
  • "Cinta dapat terlihat melalui teleskop, sedangkan cemburu bisa terlihat melalui mikroskop"
  • "Kamu orang paling keras kepala dan paling sulit yang pernah aku kenal. Tapi jika aku harus mengulang hidupku, aku akan tetap memilih kamu"
PS: Bu, saya ga ngerti ini kenapa jadi gitu -_- saya udah ketik tapi malah kaya gitu, maaf ya bu. kalo mau baca ibu block dulu semuanya bu baru kebaca hehe maaf ya bu. yang penting saya udah usaha bu. Makasih bu.

Sunday, 9 December 2012

Analisis Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin


 
-Unsur Instrinsik :
ü  Tema                 : Romantika
ü  Tokoh                : 
-          Tania
-          Dede
-          Ibu
-          Kak Danar
-          Kak Ratna


ü  Penokohan       
              -Tania            : Baik hati
 -Dede           : Baik hati, suka menolong dan jujur
-Ibu               : Baik hati dan sabar
             -Kak Danar   : Baik hati, penyayang, sabar dan perhatian
             -Kak Ratna    : Baik hati
 

ü  Alur                   : Alur yang digunakan pada novel ini yaitu alur maju mundur karena pada novel ini tokoh utama mengenang kisahnya pada 10 tahun terakhir.
ü  Setting              : Lantai dua sebuah Toko Buku di Depok
ü  Amanat :
1.      Cinta tidak harus memiliki. Cinta yang menerima setulusnya, cinta yang tidak egois, cinta yang tidak mencoba berbahagia di atas perih orang lain
2.      Kita harus selalu berikhtiar
3.      Cinta dapat memberikan energi positif
ü  Sudut Pandang : Sudut pandang orang pertama tunggal
ü  Gaya Bahasa     :
                                    - Majas Hiperbola :
Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya


§  Unsur Ekstrinsik :
ü  Unsur Sosial                  : Dia bagai malaikat bagi keluarga kami.
ü  Unsur Agama   : Dalam doa-doa aku hanya menyebut kesembuhan Ibu.
ü  Unsur Psikologi            : Pagi itu Ibu tiba-tiba tak sadarkan diri.       
ü  Unsur Ekonomi             : Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan  yang miskin dan nestapa.
ü  Unsur Pendidikan         : Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik. 

Sunday, 21 October 2012




Title : Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis : Tere-Liye 
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama 
Tanggal Terbit : Juni 2010 
Halaman : 256 Halaman
Price : Rp 32.000,00




Dua Cinta yang Tak Tesampaikan

Buku ini bercerita tentang perasaan yang tak sempat tersampaikan. Rasa yang sudah tertanam bertahun-tahun, tapi hanya terpendam dan terus didiamkan. Berarti, setiap orang dalam hidupnya berhak untuk mencintai dan dicintai. Dan perlu keberanian untuk mengungkapkan isi hati itu, entah apapun hasilnya.


Tania kecil hidup bersama adik dan ibunya dalam rumah kardus di kawasan kumuh. Ayahnya meninggal, Tania putus sekolah dan akhirnya bekerja sebagai pengamen bersama adiknya di jalanan. Selama tiga tahun keluarga mereka hidup dalam kesusahan hingga pada akhirnya malaikat itu datang merubah nasib keluarga itu. Malaikat yang dikirim Tuhan melalui seorang lelaki berusia dua puluh lima tahunan yang Tania dan adiknya, Dede panggil Om Danar. Sejak kedatangan malaikat itu Tania dan Dede kembali bersekolah, bahkan Tania mampu mendapatkan beasiswa untuk meneruskan SMP dan SMA di Singapura dan itu berkat bantuan malaikat terebut.
Saat ibunya meninggal, Tania dan Dede tidak bisa mengikhlaskannya. Namun Danar mampu membuat mereka paham dengan filosofi bahwa daun yang jatuh tak pernah membenci angin. Seiring dengan bertambahnya kedewasaan Tania, ia pun paham akan makna tersebut. Karena kebaikan hati lelaki tersebut, Tania berjanji pada dirinya bahwa ia akan menuruti apa yang Danar katakan, bahkan sebelum ibunya meninggal Tania diberi pesan bahwa ia tidak boleh menangis kecuali atas alasan Danar.
Rasa yang Tania pendam sejak kecil terhadap malaikat penolongnya semakin membesar. Cemburu mengetuk hatinya ketika sosok Kak Ratna hadir dalam kehidupan mereka, namun Tania tetap tidak bisa menghapus rasa yang tak biasa itu dari hatinya.
Menginjak kelulusan SMA, tepatnya setelah graduation day Tania benar-benar frustasi ketika mengetahui bahwa malaikatnya menikah dengan Kak Ratna, orang selama ini ia cemburui. Tania menutup diri dari kehidupan Danar, bahkan Tania tidak hadir di acara penting Danar dan Ratna meskipun Ratna telah membujuk Tania dengan berbagai macam cara, termasuk hadir langsung ke Singapura. Keputusan Tania tersebut ternyata membawa pengaruh besar bagi Danar.
Setelah menikah, Danar tidak memperlakukan Ratna sebagaimana seorang suami kepada istrinya. Selama itu pula, Ratna hanya mengeluhkan semuanya pada Tania lewat email yang juga tak mendapat tanggapan dari Tania. Hingga pada email terakhir Ratna yang mengatakan bahwa ia ingin pergi sejenak dari rumah, Tania pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke Jakarta.
Setibanya di Jakarta, ia langsung bertanya pada Dede. Dede menunjukkan sesuatu kepada Tania, yaitu novel Danar yang belum selesai. Dari situ, Tania tahu bahwa selama ini Danar sering berkunjung ke rumah kardusnya dulu saat Danar merindukan Tania. Mereka pun mulai berbincang-bincang tentang apa yang terjadi sebenarnya.
Tania terus mendesak Danar agar Danar mau mengakui tentang perasaannya selama ini, tentang kalung yang istimewa itu. Tania hanya membutuhkan kejelasan atas apa yang terjadi. Apabila Dede tidak mengatakan semuanya, pastilah Tania tidak akan sebegitu penasarannya. Namun pertanyaan dan pernyataan yang Tania lontarkan tak sedikitpun digubris Danar. Danar hanya diam, membisu, terpaku, hingga akhirnya Tania memutuskan untuk meninggalkan Jakarta dan takkan pernah kembali lagi. 
Kelebihan dari novel ini adalah gaya bahasanya yang unik tetapi tetap mudah dimengerti. Kelemahan dari novel ini adalah alur yang terkadang agak membingungkan, tetapi untungnya tidak terlalu membuat pembaca sulit untuk memahaminya.

Saturday, 25 August 2012

TUGAS BAHADA INDONESIA KATA BAKU

BAKU                                                                                        TIDAK BAKU
1. Alquran                                                                                   Al-Quran, Al-Qur'an, Al Qur'an
2. Amfibi                                                                                      Amphibi
3. Asas                                                                                        Azas
4. Atmosfer                                                                                  Atmosfir, atmosphere
5. Azan                                                                                        Adzan
6. Daftar                                                                                      Daptar
7. Doa                                                                                         Do’a
8. Eksem                                                                                     Eksim, Exim
9. Ekstrem                                                                                   Ekstrim, Extrim
10. E-mail                                                                                    Email, Imel
11. Jumat                                                                                     Jum’at
12. Karisma                                                                                 Kharisma
13. Khotbah                                                                                Khutbah
14. Komplet                                                                                Komplit, Kumplit
15. Konkret                                                                                Kongkret, Kongkrit, Konkrit
16. Lembap                                                                                 Lembab
17. Muazin                                                                                 Muadzin
18. Mukjizat                                                                               Mu’jizat
19. Proklamasi                                                                           Proklamir
20. Rakaat                                                                                  Raka’at
21. Rezim                                                                                   Rejim
22. Risiko                                                                                   Resiko
23. Rizki                                                                                     Rezeki, Rejeki, Riski, Rizqi
24. Stroberi                                                                                Strawberi, Strawbery
25. Surga                                                                                   Syurga, Sorga
26. Takwa                                                                                  Taqwa
27. Taoge                                                                                   Tauge, Toge
28. Teladan                                                                                Tauladan
29. Tobat                                                                                   Taubat
30. Ustaz                                                                                   Ustadz, Ustad
31. Ustazah                                                                                Ustadzah
32. Zikir                                                                                    Dzikir
33. Zuhur                                                                                  Dzuhur, Dhuhur, Zhuhur